Apa itu Inokulasi Mikroba?
Inokulasi
mikroba merupakan proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Keberhasilan dalam inokulasi
mikroba dapat ditentukan pada tingkat sterilisasi ruang, alat, pengenceran
bertingkat dan teknik yang digunakan dalam mengisolasi mikroba.
Apa saja metode – metode inokulasi mikroba ?
Metode
– metode yang digunakan dalam inokulasi mikroba adalah sebagai berikut.
Metode tuang
Metode
tuang merupakan metode inokulasi dengan cara menuangkan media pada cawan petri.
Kekurangan dari metode ini yaitu pertumbuhan mikrobanya yang menumpuk sehingga
sulit untuk membedakan koloni mikroba yang satu dengan yang lainnya. Namun,
dibandingkan dengan metode inokulasi lainnya metode tuang yang lebih mudah
untuk dilakukan.
Metode Sebar
Metode
sebar merupakan metode inokulasi yang dilakukan dengan cara menyebarkan sampel
diatas media agar yang telah dingin. Metode penyebarannyapun dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut hockey
stick. Kelebihan dari metode ini pertumbuhan mikroba yang diinokulasi menyebar sehingga dapat memudahkan kita untuk membedakan suatu koloni dengan koloni
lain. Berbeda dengan metode tuang, metode sebar memerlukan keahlian dan
ketelitian yang lebih saat melakukan teknik penyebaran menggunakan hockey stick agar tidak merusak
permukaan media.
Metode Gores
Metode
gores merupakan metode inokulasi mikroba yang dilakukan dengan cara
menggoreskan sampel menggunakan ose bundar pada permukaan media dengan bentuk
tertentu. Goresan tersebut dapat berbentuk zig-zag, persegi, kuadran dan
goresan T. Sama seperti metode tebar, metode gores juga memerlukan keahlian dan
ketelitian yang tinggi sebab dalam penggoresan mikroba bisa saja merusak
permukaan media agar ataupun hasil penggoresan tidak sempurna sehingga
pertumbuhan mikroba menjadi tidak terpisah.
Metode tusuk
Metode tusuk merupakan metode inokulasi mikroba yang
dilakukan dengan cara menusukkan sampel menggunakan ose jarum pada media.
Sampel yang diinokulasi ditusukkan dibagian tengah media dan tidak mengenai
dasar wadah yang digunakan.
Bagaimana cara inokulasi mikroba?
1.
Sterilisasi
alat dan media. Sterilisasi dapat dilakukan dengan pemberian alkohol ataupun
menggunakan autoclave dengan tekanan
1 atm dan suhu 121⁰C selama 15 menit.
2.
Pembuatan
larutan fisologis dengan cara menghomogenkan NaCl sebanyak 6,379 gram dan
aquades sebanyak 750 ml.
3.
Pengenceran
bertingkat dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 1 gram. Kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah diisi larutan fisiologi sebanyak 9
ml dan dihomogenkan pengenceran ini disebut pengenceran 100. Pipet 1
ml pada tabung reaksi kemudian masukkan pada tabung reaksi lain yang telah
diisi larutan fisiologis 9 ml sebelumnya, pengenceran ini disebut pengenceran
10-1. Hal tersebut dilakukan hingga mencapai pengenceran yang
diinginkan.
4.
Inokulasi
mikroba menggunakan metode – metode yang diinginkan sepeti metode tebar, tuang,
gores dan tusuk.
Apa itu pengenceran bertingkat?
Pengenceran
bertingkat adalah pemberian konsentrasi tertentu pada suatu suspensi. Hal ini
bertujuan agar jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan dapat dikurangi
jumlahnya sehingga koloni mikroba yang diinokulasi dapat terlihat jelas.
Banyaknya pengenceran dapat diperkirakan berdasarkan banyaknya mikroba yang terkadung
pada sampel.
Apa Itu Inkubasi?
Inkubasi
adalah proses pemeliharaan mikroba menggunakan waktu dan suhu tertentu. Tujuan
dilakukannya inkubasi ialah untuk memantau pertumbuhan mikroba.
Contoh Inokulasi Mikroba
Sampel
yang digunakan pada contoh inokulasi mikroba ialah pisang (Musa paradisiaca L) yang telah
membusuk dengan media PCA yang diberi perlakuan metode tebar (spread Plate) dan
metode tuang (Pour Plate).
Mikroba pada buah pisang
Mikroba
pada buah pisang ialah Collectotricum
musae, mikroba ini menyerang buah pisang dengan merusak daging buahnya.
Gejala yang ditimbulkan terdapat pada kulit buah pisang yang mengalami
perubahan warna menjadi hitam. Collectotricum
musae memiliki ciri – ciri yaitu berbentuk corong, berukuran 11-17 x 4–6 nm,
suhu pertumbuhan optimumnya berada pada kisaran 20–30 ⁰C, berwarna putih dan
kuning.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam inokulasi
mikroba
Keberhasilan
dalam inokulasi mikroba dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian dari
praktikan, keahlian dan sterilisasi baik itu pada alat, media maupun ruang
sebab sterilisasi berperan penting dalam menjaga biakan mikroba yang
diinokulasi sehingga tidak terjadi kontaminasi mikroba dari luar sampel.
Daftar Pustaka
Arifin,
T. 2012. Pengaruh Pemberian Jenis Bahan
Organik dan Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan Vegetatif Pisang Ambon Kuning.
Bandar Lampung : Universitas Lampung.
Hadioetomo,
R. S. 2013. Mikrobiologi Dasar dalam
Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dwidjoseputro,
D. 2002. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Soesanto,
L. 2006. Penyakit Pasca Panen.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Wasteson,
YY, dan Hornes, E. 2009. Pathohenic
Escherichia Coli Found in Food. International
Journal Of Food Microbiology, 12 :
hal. 103-114
Winarni,
D. 1997. Diktat teknik fermentasi.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
makasih infonya
BalasHapus