Apa Itu Pewarnaan Gram?
Metode
pewarnaan gram merupakan suatu cara menglasifikasi mikroba kedalam gram positif
dan gram negatif dengan cara melihat perubahan
warna mikroba tersebut. Metode pewarnaan gram merupakan pewarnaan
diferensial, dimana pada proses pewarnaan menggunakan lebih dari satu larutan
untuk mengidentifikasi mikroba. Pewarnaan gram diawali dengan fiksasi kaca
preparat, kemudian secara berurutan diberikan pewarna primer yang memberikan
warna ungu pada mikroba, larutan iodin yang memperkuat warna kristal violet,
alkohol untuk melunturkan warna kristal violet pada bakteri gram negatif dan
terakhir pemberian warna sekunder untuk memberikan warna merah pada bakteri
gram negatif. Setiap pemberian larutan dilakukan pembilasan menggunakan aquades
dan fiksasi. Prinsip dari pewarnaan gram yaitu mengidentifikasi mikroba
berdasarkan komposisinya.
Apa Itu Gram Positif dan Gram Negatif?
Bakteri
gram positif merupakan bakteri yang dapat mempertahankan warna kristal violet
pada proses pewarnaan gram sehingga pada kaca preparat mikroba tersebut akan
berwarna ungu. Gram positif umumnya memiliki ketebalan 20 – 80 nm dan sebagian
besar tersusun atas peptidoglikan dengan ketebalan 2 – 7 nm. Berbentuk bulat,
batang atau berfilamen. Mikroba yang tergolong kedalam gram positif yaitu Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus sedangkan Bakteri gram
negatif merupakan bakteri yang tidak dapat mempertahankan warna kristal violet
pada proses pewarnaan gram sehingga pada kaca preparat mikroba akan berwarna
merah. Bakteri gram negatif berbentuk bulat, oval, batang lurus atau melingkar.
Membran luar pada gram negatif berukuran 7-8 nm yang terdiri dari lipid,
protein, dan lipopolisakarida bentuk sel.
Mikroba yang tergolong kedalam gram negatig yaitu Escherichia Coli dan Salmonella.
Larutan apa saja yang digunakan pada pewarnaan
gram?
· Kristal
Violet
Kristal violet merupakan pewarna primer yang akan
memberikan warna pada mikroorganisme. Warna dari kristal violet ialah ungu.
Pemberian larutan kristal violet akan memberikan warna primer pada
mikroorganisme sehingga dapat diklasifikasikan kedalam gram positif maupun gram
negatif. Kristal violet akan membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid pada dinding
bakteri sehingga akan membentuk ikatan yang lebih kompleks dan tidak akan
luntur dengan alkohol. Larutan kristal violet tersusun dari dimethylaniline,
oksiklorida dan asam klorida.
· Safranin
Safranin merupakan pewarna sekunder yang akan
mendekolorisasi mikroorganisme setelah diberi perlakuan dengan alkohol. Safranin akan memberikan warna merah pada
mikroorganisme yang telah kehilangan warna setelah diberikan alkohol. Safranin
berfungsi sebagai warna tandingan atau pengganti dari luruhnya mg– Ribonucleid
acid-krital violet. Safranin tersusun dari O, etil alkohol dan aquades.
· Iodin
Iodin merupakan salah satu larutan yang digunakan pada
pewarnaan gram. Larutan iodin berfungsi untuk memperkuat pengikatan warna
primer pada bakteri. Larutan iodin berinterksi dengan larutan kristal violet
sehingga akan membentuk ikatan kompleks besar antara iodin dan kristal violet
pada lapisan dalam dan luar sel. Larutan iodin tersusun dari kalium iodine dan
iodium.
· Alkohol
Alkohol berfungsi untuk membilas atau melunturkan
warna pada mikroorganisme yang telah diberi pewarna primer. Pemberian alkohol
pada pewarnaan gram akan menghasilkan dua kemungkinan yaitu mikroorganisme akan
tetap mempertahankan warna primer yang telah diberikan (ungu) atau
mikroorganisme menjadi tidak berwarna. Alkohol akan berinteraksi dengan lipid
yang terdapat pada membran sel sehingga sel gram negatif akan kehilangan warna
kristal violetnya.
· Aquades
Aquades adalah air murni yang merupakan hasil
penyulingan. Aquades befungsi untuk membilas larutan yang diberikan pada
mikroorganisme sebelum diberikan larutan yang lain sehingga perubahan warna
pada mikroorganisme dapat terlihat dan diidentifikasikan kedalam gram positif
atau gram negatif. Aquades tersusun dari hydrogen dan oksigen.
Apa Itu Fiksasi?
Fiksasi
merupakan cara untuk merekatkan mikroba pada kaca preparat. Tujuan dilakukannya
fiksasi untuk meletakkan sel bakteri tanpa merusak struktur selnya dan
mematikan bakteri. Namun, pada praktikum pewarnaan gram fiksasi dilakukan
dengan hati–hati agar mikroorganisme yang dijadikan sampel tidak mati.
Bagaimana cara mengidentifikasi mikroba metode
pewarnaan gram?
Meja
kerja dan alat disterilisasi menggunakan alkohol 70 %. Kaca preparat difiksasi
menggunakan bunsen. Koloni mikroba digoreskan pada kaca preparat menggunakan
ose bundar, lalu difiksasi kembali. Ksrital violet diteteskan dan ditunggu
selama 1 menit, kemudian di cuci menggunakan aquades. Iodin di teteskan pada
kaca preparat dan ditunggu selama 30 detik, lalu dibilas dengan aquades.
Alkohol diteteskan pada kaca preparat lalu dibilas dengan aquades. Safranin
diteteskan dan dibilas dengan aquades, kemudian kaca preparat diamati
menggunakan mikroskop cahaya.
Lactobacillus casei
Daftar Pustaka
Campbell, N, A, dan
Reece, J, B. 2005. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Prescott, L,M, Harley,J,P,and Klein,D,A. 2002.
Microbiology. 5th Ed. Boston: Mc
Gra-Hill.
Ray B., Bhunia a. 2008. Fundamental Food Microbiology. CRC. London
Wahyuningsih. 2008. Pengecatan Gram. Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Pertanian
: Purwokerto.
Komentar
Posting Komentar